Alfabet • Das Alphabet
Aa Ää Bb Cc Dd Ee Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Öö Pp Qq Rr Ss ß Tt Uu Üü Vv Ww Xx Yy Zz
Pada dasarnya pengucapan dan penulisan bahasa Jerman sama saja (konsisten), namun ada beberapa huruf unik yang tidak kita temui dalam bahasa Indonesia:
Konsonan
Gg pada akhir kata diucapkan sebagai /kh/ lemah. Genug diucapkan /genukh/
Hh apabila bertemu vokal didepannya, hanya berfungsi sebagai pemanjang bunyi, ohne diucapkan oone. Namun diawal kata diucapkan /h/ biasa. Helfen diucapkan /helfen/
Zz diucapkan /ts/ seperti pada kata ‘Natsir’. Zimmer /tsimer/
Ss diucapkan /z/ apabila berada diawal kata
ß diucapkan /ss/ (desis), contoh groß diucapkan /gross/
Jj diucapkan /y/
Diagraf
Sch diucapkan /sh/, seperti pada kata bahasa Inggris ‘shut up!’
Ch diucapkan /kh/, seperti g pada akhir kata
Ck diucapkan /k/
Diftong
au diucapkan /ao/
äu dan eu diucapkan /oi/
ei diucapkan /ai/
ie diucapkan /i/ panjang
Umlaut
Ää diucapkan /e/.
Öö diucapkan seperti bibir mengucapkan /o/ namun lidah mengucapkan /e/
Üü diucapkan seperti bibir mengucapkan /u/ namun lidah mengucapan /i/
Ada tiga cara mengatakan halo dalam bahasa Jerman, pertama kita bisa pake Hallo! (berlaku diseluruh daerah Jerman), bisa juga kita memakai Moin Moin! (digunakan di Jerman Utara) dan Grüß Gott! (Digunakan diselatan Jerman, Austria, dan Tyrol Selatan)
Namun untuk salutasi dibawah ini, digunakan diseluruh Jerman:
Selamat Pagi! Guten Morgen!
Selamat Siang! Guten Tag!
Selamat Malam! Guten Abend!
Selamat Tinggal! Auf Wiedersehen!
Dadah! Tschüss!
Sampai Nanti! Bis später!, Bis dann!
Selamat Tidur! Gute Nacht!
Kata ganti subjek • Vorbehaltliche Pronomina
ich saya
du kamu
er, sie, es dia (lk), dia(pr), itu
ihr kalian
wir kami, kita, Sie anda, sie mereka
Perlu diperhatikan bahwa ada tiga ‘sie’ yang dipakai dalam kata ganti subjek, cara membedakannya adalah dengan melihat konteksnya dalam kalimat dan konjugasinya.
Setiap kata kerja dalam bahasa Jerman berkonjugasi. Contoh, dalam bahasa Inggris kita mengenal ‘to be’, apabila subjeknya ‘I’, maka ‘to be’ nya menjadi ‘am’, kemudian apabila subjeknya he/she/it, maka to be nya menjadi ‘is’, dan apabila subjeknya you, we dan they maka to be nya menjadi ‘are’. Untuk lebih jelasnya kita lihat contoh dibawah:
sein (to be)
Ich bin – I am
Du bist – You are
Er/ sie/ es ist – He/she/it is
Ihr seid – You are
Wir/Sie/sie sind – We/you/they are
contoh:
Ich bin Deutschlehrer (I am a German-Teacher) – Saya guru bahasa Jerman
Du bist Soldat (You are a soldier) – Kamu adalah tentara
Er ist reich (He is rich) – Dia kaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar