Selasa, 26 Januari 2016

Kasus Lokatif dalam Bahasa Turki

İsmin Bulunma Durumu (Kasus Lokatif) dalam bahasa Turki.


Masjid Aya Sofya, Istanbul
Kasus Lokatif menggambarkan kata benda yang menunjukkan letak suatu kata benda. Misal kita mengatakan: saya berada di sekolah, maka sekolah dalam bahasa Turki harus diubah kedalam bentuk Lokatif.

1. Untuk kata benda berakhiran huruf vokal dan konsonan, tambahkan radikal –de atau –da (sesuaikan dengan hukum keharmonisan):

Contoh:
su (air) à suda
dağ (gunung) à dağda
göz (mata) à gözde
şarkı (lagu) à şarkıda
tepe (bukit) à tepede
cam (kata) à camda

2. Untuk kata benda yang berakhiran h, ç, f, s, t, k, p, ş, tambahkan radikal –ta atau –te (sesuaikan dengan hukum keharmonisan):

Contoh:
günah (dosa) à günahta
pirinç (nasi) à pirinçte
sınıf (kelas) à sınıfta
makas (gunting) à makasta
ot (rumput) à otta
balık (ikan) à balıkta
kitap (buku) à kitapta
savaş (perang) à savaşta

3. Kalau kata benda itu berupa sebuah nama orang atau nama kota dan sebagainya yang berawalan huruf vokal, maka ditambahkan apostrof sebelum radikalnya:

Contoh:
Selanik (Thessaloniki) à Selanik'te
Antalya (Antalya) à Antalya'da
Yunanistan (Yunani) à Yunanistan'da

4. PENGECUALIAN, Beberapa kata benda serapan asing tidak mengikuti hukum keharmonisan:

Contoh:
alkol (alkohol) à alkolde
kalp (hati) à kalbde
hayal (mimpi) à hayalde

Tidak ada komentar:

Posting Komentar